Serunya Kuliah di Jurusan Kedokteran Hewan untuk Kamu Pencinta Hewan! – “Suka banget deh sama hewan, apalagi kucing. Aku punya 10 kucing di rumah, lho!”
Siapa nih di antara kamu yang juga suka banget sama hewan? Salah satu profesi yang paling diminati oleh para pencinta hewan adalah menjadi dokter hewan. Bayangkan saja, saat menjadi dokter hewan pasienmu akan terdiri dari berbagai macam hewan, baik yang hidup di darat maupun di laut.
Eits tapi jangan disangka dokter hewan hanya akan mengobati hewan peliharaan saja ya. Selain hewan peliharaan, kamu juga akan menangani permasalahan kesehatan mulai dari hewan ternak hingga hewan liar. Pastinya seru dan menantang ‘kan? Lalu wisataedukasiindonesia.com apa ya kira-kira yang akan dipelajari dan dibutuhkan untuk menjadi dokter hewan?
Materi Kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan
Untuk kamu yang menyukai hewan, jurusan ini akan menjadi surga tersendiri. Kamu berkesempatan untuk belajar tentang berbagai macam hewan, mulai dari hewan domestik (anjing, kucing, kuda), hewan eksotik (ular, iguana, kadal), hewan ternak (sapi, kambing, domba, unggas), bahkan hingga hewan liar.
Jurusan Kedokteran Hewan juga akan banyak belajar tentang biologi secara mendalam, terutama biologi kesehatan. Selain itu, mata kuliah lain yang akan kamu pelajari seperti Anatomi Veteriner (struktur yang menopang tubuh hewan seperti tulang-tulang), Fisiologi Veteriner (ilmu fungsi dan sistem tubuh hewan secara normal), Farmakologi (ilmu tentang obat-obatan), Virologi, Bakteriologi, ilmu penyakit dalam, Bakteriologi, Virologi, Patologi, Endoparasit, dan lainnya.
Tahapan Menjadi Dokter Hewan
Setiap jurusan Kedokteran, baik itu Kedokteran Umum, Gigi, dan Hewan, harus mengikuti co-assistant untuk kamu mendapatkan gelar Dokter. Cooperative assistant atauco-assadalah suatu jenjang pendidikan profesi yang dijalani oleh seorang lulusan sarjana kedokteran untuk dapat memperoleh gelar Dokternya.
So, setelah kamu lulus tahap S1, kamu akan menyandang gelar Sarjana Kedokteran Hewan. Selanjutnya, kamu akan menjalani masa co-ass selama sekitar 1 tahun. Pada tahap co-ass ini kamu akan mempraktikan pengetahuan yang sudah kamu pelajari dengan menangani kasus secara langsung di lapangan.
Setelah masa co-ass selesai dan bisa kamu lewati dengan baik, kamu akan mengucap sumpah sebagai Dokter Hewan (drh).
Prospek Kerja Jurusan Kedokteran Hewan
Lulusan prodi Kedokteran Hewan pastinya akan menjadi dokter hewan. Namun nggak hanya itu saja, lulusannya juga dapat berkarier di berbagai lembaga penelitian, pusat karantina hewan, kebun binatang, LSM, dan indutstri makanan.
Dilansir dari laman resmi Fakultas Kedokteran Hewan IPB, berikut adalah beberapa peluang kerja dari para lulusannya:
- Praktik Dokter Hewan
- Peneliti, konsultan, dan pengajar di berbagai instansi pemerintah dan swasta
- Pegawai Negeri Sipil (PNS), misalnya di Kementerian Pertanian atau Direktorat Jenderal Peternakan
- Perusahaan swasta, khususnya yang bergerak di sektor produksi peternakan atau yang berkaitan dengan pengolahan hasil peternakan, serta perusahaan makanan dan minuman
- Wirausaha bidang agribisnis peternakan
- Kepolisian dan TNI
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terkait dengan bidang keprofesian dan Pemberdayaan Masyarakat
Alasan Kamu Harus Masuk Jurusan Kedokteran Hewan
“Aku suka banget sama hewan, tapi masih ragu untuk jadi dokter hewan.”
Psst, ada banyak banget keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan masuk ke jurusan Kedokteran Hewan, lho. Nah, yang paling pertama, lulusan dari jurusan ini sangat dibutuhkan di berbagai rumah sakit, klinik, hingga kebun binatang.
Bagi kamu yang punya jiwa bisnis, peluang bisnis pet shop dan penitipan hewan juga semakin berkembang dan sangat menjanjikan, lho. Kamu juga bisa membuka praktik sendiri di pet shop kamu dengan mengurus Surat Izin Praktik.
Tak kalah penting, kesehatan hewan juga sangat berpengaruh pada kesehatan manusia. Seperti yang kita tahu, penyakit rabies, flu burung, hingga COVID-19 adalah penyakit yang berasal dari hewan. Dengan menjadi dokter hewan, kamu bisa mengantisipasi penyakit-penyakit ini agar tidak menular ke manusia. Keren banget kan?
Baca juga: Jurusan Farmasi: Nggak Hanya Belajar Meracik Obat, Lho!
Tantangan Menjadi Dokter Hewan
Hewan tentu aja nggak bisa ngomong untuk memberi tahu sakitnya apa. Nah, ini jadi salah satu tantangan terbesar dari dokter hewan yang harus mendiagnosis penyakit hanya dari kondisi fisik hewan.
“Kalau takut sama hewan tertentu, masih bisa masuk jurusan Kedokteran Hewan nggak ya?”
Nggak perlu khawatir. Lama-kelamaan kamu akan terbiasa kok berinteraksi dengan hewan, karena mau nggak mau kamu harus bisa menangani semua jenis hewan tanpa pilih-pilih. Perlahan-lahan, rasa takutmu akan hilang karena akan semakin terbiasa bertemu beragam hewan.